Sebagai mahasiswa di Unair Surabaya, kelangsungan hidup saya terselamatkan berkat adanya Warteg Aero ini. Pasalnya, di sana menu yang dijual enak dan ramah di kantong. Cocok untuk berhemat bagi mahasiswa melarat.
***
Kalau mendengar nama Surabaya, pasti yang terpikirkan adalah kata “mahal”. Itu yang saya pikirkan, jauh sebelum memutuskan untuk merantau ke sana. Nyatanya, memang begitu. Dibandingkan dengan Nganjuk, kota saya lahir, biaya hidup di sana jauh lebih murah. Sarapan nasi tiwul Rp3 ribu dan teh hangat Rp2ribu sudah bikin perut kenyang sampai siang.
Sedangkan, selama saya merantau di Surabaya, makan minimal Rp10 ribu. Itu pun belum dengan minumnya. Bagi mahasiswa seperti saya ya tentunya mahal. Saya harus benar-benar cermat mengatur keuangan agar beasiswa KIP Kuliah saya cukup hingga pencairan di semester berikutnya.
Untungnya, saya mengenal sebuah warteg yang baru saja buka di akhir 2022 lalu. Namanya, Warteg Aero Bangkit. Jaraknya cuma satu kilometer dari Kampus B Unair Surabaya, kampus saya. Warteg inilah yang membantu saya survive di Surabaya.
Warteg Aero Bangkit penyelamat Mahasiswa Miskin di Unair Surabaya
Saya pertama kali mendengar munculnya warteg ini dari teman satu kos saya. Dia bilang, ada satu warteg baru yang harganya cukup murah. Tentu, saya langsung tancap gas untuk menjajalnya. Sebab, teman saya ini memang suka kulineran. Jadi validitas informasinya seputar kuliner tidak perlu diragukan lagi.
Sepulang kuliah, saya langsung menuju ke Warteg Aero ini. Baru beberapa hari buka ketika itu. Tapi, tempatnya sudah dipenuhi oleh mahasiswa Unair Surabaya. Terlihat sangat bejubel, sehingga saya dan teman saya harus segera mengambil kursi untuk ditempati.

Warteg Aero Bangkit jadi langganan mahasiswa Unair Surabaya | Photo by Muhammad Ridhoi (dok. Pribadi)
“Makan sini, mbak,” ujar teman saya.
Sembari bergiliran memilih menu, saya melihat pengunjung di sana. Memang, rata-rata mahasiswa. Tapi ternyata, ada juga para pekerja yang mungkin saja singgah di jam istirahat untuk makan siang. Karena tempatnya juga strategis, di pinggir jalan Dharmawangsa.
Saya memilih menu telur, dan satu jenis sayur. Minumnya air putih biasa. Ternyata rasanya cukup nikmat. Dan tentu saja ramah di kantong. Saya hanya mengeluarkan uang Rp8 ribu saja. Porsinya juga cukup membuat kenyang.
Jadi solusi hemat Mahasiswa Unair Surabaya
Bukan hanya saya yang merasakan bahwa Warteg Aero ini penyelamat mahasiswa. Ichiko (21), teman satu kost saya juga merasa demikian. Dia, sering membeli sebuah lauk di sana dan cukup mengeluarkan Rp3 ribu saja. Cukup hemat untuk mahasiswa.
“Aku biasanya kalau lagi hemat ya masak nasi, terus beli lauk Rp3 ribu udah bisa buat makan dua kali,” ujarnya saat saya wawancara, Minggu (22/12/2024) malam WIB.
Kadang-kadang, jika dia malas masak nasi, dia akan ke Warteg Aero membeli nasi dan telur saja. Itu lebih murah lagi. Cuma Rp6 ribu sudah kenyang. Kalau terasa hambar, dia mengakali dengan minta kuah sayur yang tersedia. Itu sudah jadi solusi berhemat ala mahasiswa Unair Surabaya.
Saya juga memiliki pengalaman yang sama. Dengan cara itu, saya bisa meminimalisir pengeluaran untuk makan. Jadi, Rp10 ribu saja, sudah bisa tiga kali makan jika memasak nasi. Kehadiran Warteg Aero ini betul-betul jadi solusi berhemat mahasiswa.
Warteg Aero yang Tidak Pernah Sepi
Warteg Aero ini bisa dibilang tidak pernah sepi dari pengunjung. Utamanya di jam makan siang. Tapi, setiap kali saya berkunjung, bahkan di tengah malam pun tetap ada pembeli. Dan Warteg ini selalu jadi jujugan untuk mahasiswa Unair Surabaya yang ingin berhemat. Meski lauknya tidak selengkap ketika di siang hari.
Saya seringkali berkunjung di malam hari. Sebab Warteg Aero adalah pilihan paling aman jika sedang lapar di tengah malam. Dekat dengan kost, harganya yang tentu tidak melebihi Rp10 ribu sekali makan. Pokoknya, Warteg ini sangat bisa diandalkan.
Tapi kadang-kadang, saya berpikir: apakah bisnis seperti ini untung? Atau jangan-jangan pemiliknya malah berniat sedekah kepada mahasiswa? Saya tidak begitu mengerti. Tapi, yang jelas, Warteg ini telah menyelamatkan banyak mahasiswa Unair.
Penjaga Warteg juga cukup humoris. Saya sering melihat mereka bergurau dengan pelanggan. Logat ngapak-nya kadang membuat saya tertawa. Rasa-rasanya mengingatkan saya dengan acara televisi yang berjudul Bocah Ngapak itu. Tapi, yang jelas dari pelayanan dan juga tempatnya, Warteg Aero ini tidak kalah juga dengan warteg-warteg di Surabaya lain.
Penulis: Muhammad Ridhoi
BACA JUGA: Mengatasi Insomnia Secara Alami: Tips Tidur Nyenyak Tanpa Obat