Kejahatan siber muncul seiring dengan perkembangan teknologi dan internet. Sama seperti penemuan lainnya, selalu ada dampak negatif dari setiap kemajuan. Karena itu, artikel ini ditulis untuk membahas cara mengenali kejahatan siber dan mencegah kamu terjebak ke dalamnya.
Pengertian Kejahatan Siber (Cybercrime)
Dikutip dari Britannica, kejahatan siber atau cybercrime adalah sebuah kegiatan yang melibatkan komputer untuk melakukan aktivitas ilegal, misalnya penipuan, pencurian identitas, dan pelanggaran privasi.
Kejahatan ini merupakan ancaman baik bagi individu, organisasi, maupun untuk sebuah negara. Karena itu, penting untuk kamu mempelajari cara untuk melindungi diri dari aksi berbahaya seperti ini.
Pertama, mari mulai dengan mengetahui jenis-jenis dari kejahatan siber ini. Karena ada banyak jenis, maka kita akan mulai dari lima jenis yang paling umum. Ingat, mulailah belajar hal baru dari langkah kecil.
Jenis Cybercrime Paling Umum

hacker sebagai pelaku kejahatan siber | Photo by Tima Miroshnichenko: Pexels
1. Phising
Phising adalah upaya penipuan yang bertujuan untuk mendapatkan data rahasia kamu. Biasanya phising dilakukan lewat pesan, panggilan telepon, email atau sebuah link website. Pelaku phising akan memperkenalkan diri sebagai bagian dari perusahaan atau organisasi terpercaya dnan membujuk korban untuk membagikan data rahasianya untuk disalahgunakan.
Bentuk kejahatan siber ini adalah hal yang paling umum dijumpai di tengah-tengah masyarakat. Mungkin, kamu juga pernah melihatnya. Misalnya, sebuah akun yang mengaku sebagai perwakilan perusahaan terkenal menghubungi kamu karena kamu menang undian. Tapi, sebagai syarat menebus hadiah undian, mereka memintamu mengirimkan informasi rahasia seperti NIK, nomor rekening, hingga password akun rekeningmu.
2. Malware
Malware merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk membahayakan perangkat kamu. Tipe cybercrime ini menyebabkan kerusakan pada sistem, perangkat atau jaringan yang bisa menyebabkan banyak kerugian.
Kamu mungkin sering mendengar soal virus yang bisa merusak perangkat milikmu. Nah, virus adalah salah satu contoh dari malware ini. Malware biasanya digunakan untuk mencuri data pada sistem yang dirusak atau menyadap perangkat. Sehingga, lewat malware privasi kamu juga bisa dalam bahaya.
3. Ransomware
Ransomware merupakan pengembangan malware lebih lanjut. Ransomeware merupakan perangkat lunak yang juga dirancang untuk menyusup ke dalam sebuah sistem atau file dan menguncinya. Sehingga, sistem atau file tersebut tidak bisa diakses (terkunci).
Para pelaku yang mengirim ransomware akan menggunakan sistem atau file target menjadi ‘sandera’ dan memintamu untuk membayar sejumlah uang agar ‘sandera’ dikembalikan kepadamu. Namun, tidak ada jaminan bahwa data yang mereka simpan tidak disalahgunakan setelah kamu membayar mereka.
4. Man-in-the-Middle Attack (MITM)
Ketika kamu mengakses sebuah website atau aplikasi, maka perangkat yang kamu gunakan terhubung lewat jaringan internet. Jaringan ini bisa disadap oleh pelaku kejahatan siber, sehingga pelaku bisa mendapatkan informasi yang kamu kirimkan kepada website atau aplikasi yang sedang kamu akses. Aksi inilah yang disebut sebagai MITM.
Kegiatan ini sangat berbahaya, karena bisa terjadi tanpa kamu sadari. MITM bisa menyamar dan melakukan aksi dalam diam. Karena itu, perlu ekstra hati-hati dalam bergabung ke dalam jaringan internet di tempat umum.
Baca Juga: Artikel Teknologi Jurnalis Muda Lainnya!
5. Cybercrime Lanjutan : Identity Theft
Pencurian identitas merupakan aksi kriminal lanjutan setelah mencuri identitas lewat beberapa jenis cybercrime yang sebelumnya sudah dijelaskan. Hasil data curian berupa identitas diri bisa digunakan pelaku untuk melakukan hal-hal yang bisa merugikan diri kamu dan merusak reputasi kamu. Sudah banyak kasus yang terjadi karena identity theft ini.
Salah satu contohnya, seseorang pernah mendapatkan tagihan pinjaman online yang menumpuk, padahal tidak pernah mengakses atau mengajukan pinjaman di perusahaan tersebut. Setelah diusut, ternyata ia baru sadar kalau identitasnya telah dicuri dan dimanfaatkan untuk hal-hal yang merugikan sang korban.
Kasus ini berdampak pada kehidupan pribadi korban. Reputasinya menjadi buruk karena tunggakan pinjaman atas nama korban dan bisa jadi menyulitkan keadaan finansialnya. Nah, setelah mengetahui jenis kejahatan siber yang umum terjadi pada masyarakat, mari kita beralih ke cara menghindarinya.
Upaya Menghindari Kejahatan Siber

Mengatasi kejahatan siber | Photo by olia danilevich: Pexels
1. Jangan Malas Membaca
Membaca itu penting. Ketika kamu menerima pesan dari akun atau nomor asing, teliti lagi pesan yang dikirim. Jika kamu dikabarkan menang undian, sebaiknya ingat-ingat lagi undian yang pernah kamu ikut. Bisa jadi undian yang mereka maksud hanyalah program fiktif belaka.
Jangan lupa untuk terus mencari tahu modus terbaru para penipu atau pelaku lewat internet. Kamu bisa mencari tahu lewat sosial media atau artikel di website berita. Modus kejahatan baru bisa muncul kapan saja dan kamu bisa menjadi target selanjutnya.
2. Jangan Asal klik Link Website
Beberapa pelaku bisa saja membuat website yang menyerupai organisasi atau perusahaan tertentu. Ketika kamu menerima sebuah link dari pihak asing, lebih baik kamu cek terlebih dahulu website yang dimaksud.
Kamu bisa mengecek sebuah website lewat penganalisis, seperti urlvoid untuk mengecek jika ada aktivitas mencurigakan dan memastikan bahwa link yang kamu terima aman dari phising dan malware.
3. Jangan Sembarangan Connect ke Wifi di Publik
Hati-hati ketika menyambungkan wifi di tempat publik. Karena lewat sambungan wifi, kamu bisa saja mengalami MITM.
Perangkat kamu bisa diakses oleh pelaku cybercrime lewat sambungan wifi yang sama. Jadi, lebih baik bersiaga dan hanya sambungkan perangkat kamu pada jaringan yang sudah terpercaya.
4. Gunakan Antivirus dan VPN
Antivirus bisa membantu perangkat anda mendeteksi jika ada malware yang masuk ke perangkat. Biasanya apliksi antivirus juga melakukan pencegahan ketika mendeteksi resiko adanya virus ketika kamu mengakses sebuah website atau aplikasi.
Sedangkan, VPN akan membantu mengenkripsi jaringan internet kamu. Sehingga kamu bisa terhindar dari penyadapan internet. Ketika kamu terpaksa mengakses wifi publik, maka kamu juga bisa memanfaatkan VPN untuk memberikan perlindungan ekstra untuk jaringanmu.
Baca Juga: 4 cara menghapus akun instagram secara permanen!
5. Kombinasi Kata Sandi
Gunakan kata sandi yang kuat untuk keamanan akunmu. Hindari penggunaan tanggal lahir dan hal umum lainnya ketika membuat kata sandi.
Tips : gunakan simbol untuk membantu memperkuat kata sandimu
Jangan lupa untuk rutin mengganti sandi setidaknya dua kali dalam setahun. Sehingga, keamanan akunmu menjadi lebih terjamin. Hindari juga membagikan kata sandi akun kamu kepada siapapun! Tidak ada yang tahu dari mana ancaman siber berawal. Jadi, lebih baik bersiaga.

Keyboard hacker | Photo by Soumil Kumar: Pexels
Kesimpulan
Kejahatan siber bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Sebagai masyarakat, penting untuk kamu mengetahui lebih lanjut soal topik ini. Penulis sangat menyarankan kamu untuk menerapkan tips yang ada pada artikel ini. Semoga artikel ini membantu kamu lebih waspada dan berguna untukmu ya!